Tutorial membuat program java konversi dollars dialog JOption Pane dengan NetBeans IDE 6.5






Tutorial kali ini saya akan menjelaskan Cara membuat Program Java GUI (Grapichal User Interface) yaitu mengenai Program Konversi Dolar Dengan Dialogs JOptionPane Dengan NetBeans IDE 6.5. Program Java ini terdiri dari 3 Dialog Window yang terdiri dari 2 Inputan Currency Mata uang Dolar dan Rupiah. Sedangkan yang ke 3 Hasil outputnya. Berikut adalah penjelasan mengenai Tutorial Membuat Program Java Konversi Dolar Dialogs JOptionPane Dengan NetBeans IDE 6.5.

NetBeans IDE 6.5 Merupakan aplikasi keluaran Sun Microsystem yang dibuat untuk sebagai tex editor dan mendesign aplikasi pemograman Java. Pada kesempatan kali ini saya akan menunjukan membuat program java sederhana Konversi Dollar ke Rupiah dengan NetBeans IDE 6.5 sebagai text editornya.

Pada program ini menampilkan text di dalam bentuk window dan memperoleh inputan dari perintah window itu juga. Di dalam program yang akan kita buat ini yang dalam bentuk window, banyak menggunakan Dialog Boxes (Biasa disebut Dialogs) untuk berinteraksi dengan pengguna. Salah satu ciri penggunaan Dialog Boxes Window digunakan untuk menampilkan pesan-pesan penting kepada User atau memperoleh informasi atau Inputan dari User.

Java JOption Pane Class menyediakan paket Dialog Boxes untuk keduanya yaitu Input dan Output. Pada Program Konversi Dollar ini saya membuat 2 Dialogs Inputan untuk memperoleh Jumlah Dollar dan Nilai Tukar Rupiah dari User serta sebuah Message Dialog untuk menampilkan hasilnya dari Inputan yang User masukan.

Berikut Ini adalah Scriptnya :

// nama filenya curs.java
package javaapplication1;
import javax.swing.JOptionPane;
public class curs
{
public static void main( String args[] )
{
// Menggunakan input dari JOptionPane input dialogs
String ndlr = JOptionPane.showInputDialog( "Masukan Jumlah Uang Dolar Anda !" );
String nrp = JOptionPane.showInputDialog( "Masukan Nilai Tukar ke Rupiah !" );

// Konversi nilai String ke Double untuk Perhitungan
double number1 = Double.parseDouble(ndlr);
double number2 = Double.parseDouble(nrp);
double hsl = number1 * number2; // Proses Perhitungan Konversi

// Menampilkan Hasil Konversi di JOptionPane message dialog
JOptionPane.showMessageDialog( null, "Jumlah Dolar = $" + number1 +"\nNilai Tukar Rupiah = Rp."+number2 +"\nHasil Konversi Dollar = Rp."+hsl, "Program Konversi Dolar ke Rupiah", JOptionPane.PLAIN_MESSAGE );

} // Akhir dari main method
} // Akhir dari class


Pada perintah JOptionPane.showInputDialog diatas membentuk Window untuk Inputan seperti pada 2 Gambar Window Input diatas. Sedangkan untuk menmpilkan hasil akhirnya digunakan perintah JOptionPane.showMessageDialog sepeti gambar yang terakhir.
Sekian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat. Thank’s
Read Full 0 your comment

Membuat Pup-Up Windows Messages dengan Java Script

Dalam membuat Pop Up Window Message (Keterangan) perintah javascript yang saya gunakan pada artikel ini saya gabungkan menjadi satu file karena saya masih menyajikan contoh yang sederhana untuk mempermudah pemahan teman sekalian. Pada dasarnya perintah Pop Up Window Message yang muncul terbentuk dari tabel yang saya beri background gambar serta saya tambahkan Text dan Button.


Sedangkan untuk perintah Javascriptnya sendiri saya hanya mengunakan Function dari Pop Up Window yang kita buat dari Tabel dengan mengatur Visibility. Sehingga Pop Up Window Akan muncul ketika Image tertentu yang saya buat sebagai Link untuk membuka Pop Up Window Message yang ingin kita munculkan. Kurang lebih Script nya seperti di bawah ini. Anda juga dapat membuka Link Download File Contohnya yang sudah saya buat.

DOWNLOAD FILE CONTOH
Read Full 0 your comment

Tutorial Membuat Program Java GUI Mengganti Background Dengan JColorChooser Di NetBeans 6.5






ada Tutorial kali ini saya akan mempPerlihatkan program sederhana bahasa pemrograman Java dengan GUI(Grapichal User Interface). Program kali yang saya akan buat adalah program mengganti Background dengan JColorChooser yang saya buat dengan menggunakan software Netbeans IDE 6.5 . Software NetBeans IDE 6.5 merupakan software gratisan yang di keluarkan oleh SunMicroSystem, anda dapat mendownloadnya di situs SunMicroSystem.

Program dengan basic GUI(Grapichal User Interface) merupakan program yang banyak diminati, salah satunya dalam Bahasa Pemrograman Java yang memiliki kompatibilitas yang tinggi terhadap Operating System yang ada.

Kali ini pada Tutorial membuat program java gui (grapichal user interface) mengganti gackground dengan jcolorchooser yang saya buat di software netbeans ide 6.5 menggunakan 2 file. Yaitu :

1. ShowColor2.java

Merupakan File Main dari program ini untuk execute program yang kita buat. Sebagai Form utama yang akan kita ganti Backgroundnya dengan JColorChooser. Tuliskan programnya seperti di bawah ini !

/**
*@author Siswanto
*www.bahasa-pemrograman-komputer.blogspot.com
*/
import javax.swing.JFrame;

public class ShowColors2
{
// Untuk Menjalankan Aplikasi
public static void main( String args[] )
{
ShowColors2JFrame application = new ShowColors2JFrame();
application.setDefaultCloseOperation( JFrame.EXIT_ON_CLOSE );
} // Akhir public main
} // Akhir class ShowColors2

2. ShowColor2JFrame.java

Merupakan file ke2 yang akan kita buat. Merupakan file yang menampilkan JColorChooser dimana kita akan memilih warna yang kita gunakan sebagai background form. Pada window ini terdapat 3 Tab untuk melakukan pemilihan warna. Yaitu Swatches, HSB dan RGB. Tulis Programnya seperti di bawah ini !

/**
*@author Siswanto
*www.bahasa-pemrograman-komputer.blogspot.com
*/

import java.awt.BorderLayout;
import java.awt.Color;
import java.awt.event.ActionEvent;
import java.awt.event.ActionListener;
import javax.swing.JButton;
import javax.swing.JFrame;
import javax.swing.JColorChooser;
import javax.swing.JPanel;

public class ShowColors2JFrame extends JFrame
{
private JButton changeColorJButton;
private Color color = Color.LIGHT_GRAY;
private JPanel colorJPanel;

// Membuat Program dengan Tampilan GUI
public ShowColors2JFrame()
{
super( "Program Mengganti BackColor Form" );

// Membuat JPanel untuk menampilkan warna
colorJPanel = new JPanel();
colorJPanel.setBackground( color );

// Membuat changeColorJButton dan register penanganan eventnya
changeColorJButton = new JButton( "Ganti Warna !" );
changeColorJButton.addActionListener(

new ActionListener() // penanganan inner class yang tidak dikenal
{
// Menampilkan JColorChooser ketika user klik button
public void actionPerformed( ActionEvent event )
{
color = JColorChooser.showDialog(
ShowColors2JFrame.this, "Pilih Warnanya !", color );

// Mengatur default color, jika tidak ada warna yang dipilih
if ( color == null )
color = Color.LIGHT_GRAY;

// Mengganti content pane's background color
colorJPanel.setBackground( color );
} // Akhir method actionPerformed
} // Akhir inner class yang tidak dikenal
); // Akhir call to addActionListener

add( colorJPanel, BorderLayout.CENTER ); // Menambahkan colorJPanel di Form
add( changeColorJButton, BorderLayout.SOUTH ); // Menambahkan button di Form

setSize( 400, 130 ); // Mengatur ukuran frame size
setVisible( true ); // Menampilkan frame
} // Akhir ShowColor2JFrame constructor
} // Akhir class ShowColors2JFrame


Program ini merupakan yang mengatur kita nanti dalam pemilihan warna di JColorChooser Window. Saat kita mengklik Button Ganti Warna pada Main Window maka akan muncul Window untuk memilih warna untuk menganti warna background. Dimana window yang muncul terdapat 3 Tab yaitu Swatches, HSB dan RGB.

DOWNLOAD TUTORIALNYA
Read Full 0 your comment

Download Software Komputer Gratis

Download Software Komputer Gratis - Sebelumnya sudah dibahas tentang Download Software Gratis di blog ini, dan pada artikel itu dituliskan bagaimana cara mencari dan mendownload software gratis terbaru untuk didownload dari internet.

Pada artikel ini kita akan membahas tentang software komputer yang dapat di download gratis dari internet tanpa melanggar undang-undang yang berlaku, karena software tersebut kesemuanya adalah bebas untuk di download secara gratis atau dalam bahasa inggris sering juga disebut software freeware.

Berikut adalah daftar software yang bisa anda download secara gratis melalui internet, dimana software berikut kesemuanya bebas untuk di download tanpa melanggar peraturan, karena freeware.

Download Gratis Ubuntu Linux
http://www.ubuntu.com/products/GetUbuntu/download?action=show&redirect=download

Download Gratis Free BSD
http://www.freebsd.com/handbook/mirrors.html

Download Gratis Open Office
http://download.openoffice.org/

Download Gratis VLC Player
http://www.videolan.org/vlc/

Download Gratis Winamp
http://www.winamp.com/

Download Gratis Firefox
http://www.mozilla.com/en-US/firefox/

Download Gratis Opera
http://www.opera.com/

Download Gratis ZipGenius
http://www.zipgenius.it/eng/?page_id=10

Download Gratis FastStone Image Viewer
http://www.kaskus.us/showpost.php?p=41907412&postcount=874

Download Gratis Paint.Net
http://www.getpaint.net/download.html

Download Gratis Antivirus AVG Free
http://free.grisoft.com/

Download Gratis Avira Personal Antivirus
http://www.download.com/Avira-AntiVir-Personal-Free-Antivirus/3000-2239_4-10322935.html

Download Gratis ISO CD Burner
http://www.ntfs.com/iso_burner_free.htm

Download Gratis Any Video Converter Free Edition
http://tech.propeller.com/story/2008/04/25/any-video-converter-free-edition-259-free-software-gatzet

Untuk melihat list selengkapnya tentang software komputer yang dapat di download gratis, anda dapat mengunjungi forum kaskus.us tepatnya disini
Read Full 0 your comment

Kearifan Lokal Babakan Ciomas Penting Bagi Keberlanjutan Pangan


Bagi masyarakat di kawasan hutan, sumber daya alam adalah hal terpenting dalam pemenuhan kebutuhan pangannya. Tak heran jika mereka senantiasa menghargainya dengan ritual adat istiadat ataupun kepercayaan. Salah satunya adalah masyarakat Kampung Babakan Ciomas di Taman Nasional Gunung Halimun, Kabupaten Lebak, Banten.

Tentu saja penghargaan dan kearifan lokal masyarakat ini sangat berarti bagi keberlanjutan sumber daya alam itu sendiri. Di antaranya adalah larangan menebang hutan dan kebiasaan bertanam padi hanya setahun sekali.

Menurut Rojak Nurhawan dari Rimbawan Muda Indonesia (RMI) pada 17 Desember 2008, di kawasan taman nasional ini, masyarakat sudah mengenal beberapa model pengelolaan sumber daya hutan, seperti pembagian pengelolaan hutan menjadi tiga, yaitu hutan (lueng) tutupan, hutan awisan, dan hutan bukaan. Hutan tutupan (lueng kolot) adalah kawasan hutan yang masih tertutup, tetapi suatu saat bisa dibuka dengan pertimbangan khusus secara adat. Misalnya digunakan sebagai area pemukiman baru, atau dalam kondisi-kondisi darurat lainnya.

Hutan awisan (cadangan) adalah hutan yang dianggap sebagai warisan dari nenek moyang meraka dan tidak boleh diganggu keberadaanya untuk diwariskan kembali kepada anak-cucu berikutnya. Hutan ini biasanya masih berupa hutan inti, dan memiliki nilai-nilai religius yang tinggi. Lalu hutan bukaan yaitu kawasan hutan yang dibuka untuk pertanian ladang berpindah atau sistem-sistem kebun lainnya. Ada beberapa sistem kebun yang dikenal oleh masyarakat di Halimun, seperti kebun talun, kebun kayu, dan ladang/huma itu sendiri.

Kebun talun merupakan sistem kebun yang kompleks dan memiliki keanekaragaman hayati tinggi untuk kepentingan pemenuhan pangan, obat-obatan, dan jasa lingkungan untuk penyedia air. Hasil kebun yang serba alami di antaranya kopi, nenas, markisa, pisang, rambutan, mangga, pepaya, kelapa dan sebagainya. Mereka juga mengelola pertanian dan kolam-kolam ikan, yang disusun dan disesuaikan dengan topografi bentangan alam yang bergelombang, yaitu sistem sawah terasering.

Pertanian yang dikembangkan adalah pertanian padi dengan satu kali musim tanam dalam satu tahun. Padi yang ditanam adalah jenis lokal dengan ciri-ciri tanaman yang tinggi dan bisa berumur sampai kira-kira tujuh bulan siap dipanen. Ketika menunggu musim tanam, masyarakat memanfaatkan sawah yang berisi air untuk memelihara ikan mas. Hasilnya lumayan untuk mencukupi kebutuhan sendiri.

Seperti halnya hasil padi, ladang dan kebun yang dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan mereka sendiri. Padi hasil panen disimpan di lumbung (leit) untuk mencukupi kebutuhan masing-masing keluarga dalam satu tahun dan untuk bibit musim tanam berikutnya. Kebiasaan ini membuat ketahanan pangan masyarakat, sumber hayati lokal dan kondisi alam di kawasan Kasepuhan Citorek ini menjadi terjaga. Terlebih lagi dalam bertani, masyarakat hanya menggunakan sedikit pupuk kimia buatan dan tanpa pestisida.

Beralih ke Pertanian Organik

Namun mengingat kondisi pupuk yang makin langka dan mahal serta pentingnya kualitas lahan dan hasil panen tanpa pupuk kimia buatan, masyarakat mencoba beralih ke sistem pertanian organik atau tanpa bahan-bahan kimia buatan (seperti pupuk, pestisida dan sebagainya). Dengan dampingan Rimbawan Muda Indonesia (RMI) dan Tim Gender Health Environmental Lingkage Program Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (Tim G-Help FKM UI), melalui sekolah lapang (Riung Mumpulung), masyarakat setempat belajar bertani secara organik dengan membuat kompos dan pestisida nabati sendiri.

Sejak awal 2008, menurut Rojak, masyarakat Kampung Babakan Ciomas yang berjumlah sekitar 40 KK ini, mendapat pelajaran tentang pertanian organik dari sekolah lapang hasil pendampingan dua lembaga nirlaba tersebut. Adanya pelajaran tentang pertanian organik dalam sekolah lapang tersebut memang sangat sesuai dengan kebutuhan warga kampung. Dimana jarak kampung yang jauh dari sumber pupuk kimia buatan mengakibatkan peningkatan biaya transportasi dan harga pupuk yang mahal. Padahal pupuk kimia buatan sudah sulit didapat di pasaran.

Selain itu, kesadaran warga akan pentingnya kesehatan dari zat-zat berbahaya seperti urea dan TSP pada pupuk kimia buatan, sudah mulai terbangun pula. Sehingga warga semakin bersemangat mempelajari teknik bertani organik yang meninggalkan bahan-bahan kimia itu.

Selanjutnya mereka melakukan praktik pembuatan kompos dengan MoL yang ditimbun di dalam tanah dan pestisida nabati. Bahkan sejak September 2008 lalu, Agus dan Imel istrinya sudah menanam sayur secara organik di pekarangan rumahnya.

“Kami senang mendapat pelajaran tentang pertanian organik dari RMI dan FKM UI. Untuk selanjutnya kami akan mengembangkan pertanian organik untuk padi di sawah dan sayur-sayuran di pekarangan rumah kami,” kata Imel.

Dengan membuat pupuk kompos sendiri, Agus berharap dapat lebih berhemat untuk kebutuhan pupuknya dan mendapatkan hasil panen yang lebih sehat karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia buatan. Sedangkan sistem tanam padi yang hanya sekali dalam satu tahun dan menggunakan tenaga kerbau dalam olah tanah, dapat mempertahankan kualitas ekologi tanah. Begitu pun penggunaan sumber mata air dalam pengairan sawah mereka.

“Dengan tambahan penggunaan pupuk kompos dalam menanam padi, kami berharap tanah menjadi lebih gembur,” kata Agus yang sudah melakukan studi banding tentang pertanian padi organik di Nagrek, Jawa Barat bersama beberapa warga lainnya pertengahan Desember kemarin.

Untuk selanjutnya, pelaksanaan pertanian organik di Kampung Babakan Ciomas ini, diharapkan mampu meningkatkan kedaulatan petani atas pangan karena penggunaan jenis bibit lokal, pupuk dan pestisida alami. Selain itu, juga mampu meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi produk organik baik sayur ataupun hasil kebun serta menjaga kualitas ekologi tanah setempat.
Read Full 0 your comment

Daftar Situs Penyedia Template Bloggger

  

DuniaBlogger | Blogger memudahkan penggunanya dalam mengganti atau memodifikasi template sehingga bisa menyesuaikan dengan selera masing-masing. Berikut ini beberapa daftar situs penyedia template yang bisa anda kunjungi dan download.







 
http://www.bloggertemplates.org/


 





http://wpbloggerthemes.blogspot.com


Daftar situs tersebut akan terus diperbaharui karena masih banyak lagi situs penyedia layanan template gratis di internet. Silahkan anda coba!.
Read Full 0 your comment

Cara Jepang Mengejar Ketinggalan dalam Sains dan Teknologi

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/51/Japan_cities.png/350px-Japan_cities.png Saya ingin menceritakan mengenai cara pemerintah Jepang untuk mengejar ketinggalannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara lain. Dan ini merupakan hal yang saya perolehi dari orientasi yang diselenggarakan oleh JSPS (Japan Society for the Promotion of Science) untuk menyambut para peneliti (Post-Doc) yang berasal dari sekitar 15 negara yang saya hadiri sekitar empat tahun yang lalu di Tokyo. Dan sebuah presentasi menarik telah disampaikan oleh seorang Prof. emeritus dalam bidang fisika teori dari Tokyo University, beliau menceritakan bagaimana sekarang ini Jepang ketinggalan dari negara maju lainnya dari segi kualitas riset. 
Nah, ketinggalan Jepang itu dalam hal apa? Kita tentu bertanya-tanya, karena sampai saat ini sudah sembilan orang Jepang yang mendapat Nobel dalam bidang kimia (tahun lalu dalam bidang polimer), fisika dan kedokteran, yang menandakan mereka begitu maju dalam sains dan teknologi. Dari data ISI (Institute for Scientific Information) menunjukkan bahwa jumlah paper yang dipublikasikan di jurnal internasional (dalam bahasa Inggris) oleh Jepang hanya kalah dari USA, artinya dari segi kuantitas Jepang menduduki posisi kedua setelah USA dalam hal produktivitas menerbitkan publikasi ilmiah. Porsinya sekitar 40% USA, dan 10% Jepang. Tetapi, dari data statistik, kualitas dari paper yang diterbitkan oleh Jepang kalah dengan USA, UK, Germany dan France, padahal jumlah paper yang dipublikasikan oleh Inggris, Jerman dan Perancis jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Jepang. Pertanyaan lebih lanjut adalah, apakah parameter yang dapat mengukur kualitas dari sebuah paper? Biasanya adalah citation. Citation bermakna, berapa banyak orang merujuk paper yang telah dipublikasikan sebelumnya, atau seberapa jauh “impact of work” dari paper tersebut. Jika sebuah paper menceritakanpenemuan yang betul-betul baru (breakthrough), tentu akan banyak orang merujuk pekerjaan ini. Dan dari “citation per number of paper”, Jepang kalah dari UK, Germany dan France. Faktor lain yang menyebabkan kenapa “kualitas” (tanda kutip karena jangan dibandingkan dengan Indonesia) paper yang dihasilkan Jepang rendah (dan juga bermakna kualitas riset) dari negara-negara yang disebutkan di atas, pertama, adalah masalah struktur pendidikan tinggi di Jepang dan, kedua, adalah masalah budaya.  
Mengenai yang pertama. Di Jepang, setiap lab di kepalai oleh seorang Prof., dan Prof. ini memiliki Assoc. Prof., lecturer dan mahasiswa S1-S3. Ini disebut sebagai “Koza”, unit terkecil dari sebuah jurusan di Universitas Jepang. Prof. ini boleh dikatakan yang memiliki lab., dan Assoc. Prof. nya tidak akan bisa menjadi Prof. di lab. tersebut jika Prof.-nya belum pensiun atau meninggal dunia. Jadi ibaratnya Prof. adalah raja kecil di lab.-nya. Semua peralatan di lab. tersebut, boleh dikatakan dimiliki sendiri oleh Prof. tersebut. Orang lain, selain anggota grup, harus meminta izin kepada Prof. Untuk menggunakannya. Ternyata, sistem ini dianggap mematikan ‘kreativitas’, karena segala sesuatunya harus tergantung dengan “bos”. Lagi pula, apabila seorang telah menjadi Prof. di suatu Universitas, sampai pensiun dia akan tetap disana, dan tidak ada penyegaran di lingkungan itu. Di Amerika, mobility dari peneliti sangat tinggi, mungkin saja seorang Prof. atau Assoc. Prof. akan pindah ke Universitas lain dalam kurun waktu yang singkat. Menyadari hal ini, pemerintah Jepang mulai merubah pelan-pelan sistem yang lama kepada sistem yang baru, yang disebut sebagai “extended Koza”. Dalam sistem yang baru, Assoc. Prof. boleh saja mempunyai latar belakang keahlian yang berbeda dengan Prof.-nya, dan setiap Koza boleh terdiri dari beberapa Prof. dan Assoc. Prof. (ini agak mirip dengan yang di Indonesia). Dan karir dari Lecturer tidak akan terhambat, tidak harus menunggu Prof.-nya pensiun dulu. Tapi sistem ini hanya baru diterapkan di beberapa Universitas di Jepang. Mengenai yang kedua, adalah masalah budaya. Budaya (culture) sangat erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat Jepang merupakan masyarakat agraris yang mengutamakan keharmonian, homogenitas dan kebersamaan. Akibatnya, mereka sangat senang mengikuti trend. Sebagai contoh, sewaktu saya datang kesini, harmoni itu kelihatan dengan jelas dari cara mereka berpakaian. Jarang di antara mereka yang menggunakan pakaian dengan warna yang menyolok (seperti warna “benetton”). Waktu musim dingin, hampir semua mereka menggunakan jaket yang berwarn hitam atau gelap. Dan bentuk dari rumah atau apartemen di Jepang hampir sama, sehingga kelihatan sangat monoton. Dengan gambaran ini, hal ini (dianggap oleh mereka) mengakibatkan jarangnya terobosan baru dalam iptek dibandingkan dengan negara-negara yang disebutkan di atas (sekali lagi jangan dibandingkan dengan Indonesia). Sifat-sifat seperti, individual, loncat antar disiplin ilmu dan menciptakan trend jarang dimiliki oleh orang Jepang. Di samping itu, penghargaan terhadap prestasi ilmiah juga terasa kurang. Anda akan dikatakan lulus, jika Prof. mengatakan lulus. Dan tidak ada penghargaan akademik seperti cum laude, first class dan lain sebagainya jika anda lulus S2 dan S3 dari Universitas di Jepang.
Di laboratorium tempat saya bekerja di Hokkaido University, ada seorang mahasiswa program Master yang akan lulus bulan depan. Karena waktunya mepet, terpaksa penulisan tesisnya dikerjakan ramai-ramai, sehingga Prof.-pun terlambat pulang ke rumah karena mengejar deadline penyerahan tesis. 
Di samping mengubah struktur pendidikan, seperti yang telah diterangkan di atas, pemerintah Jepang meningkatkan budget untuk penelitian dasar (fundamental science) hampir dua kali lipat dalam waktu lima tahun ini. Hal ini berlawanan dengan apa yang dilakukan oleh Amerika dan negara-negara Eropa lainnya yang menurunkan budget untuk penelitian dasar mereka. Dan baru-baru ini, yang saya baca dari koran, mereka juga merencanakan akan mencetak sekitar 10 orang peneliti berkualitas Nobel dalam waktu lima puluh tahun mendatang dengan dana penelitian dasar yang terus ditingkatkan. Di samping itu, pemerintah Jepang juga mencanangkan menetapkan bahasa Inggris sebagai “second language” dalam abad ini. Hal ini diumumkan resmi oleh perdana menteri mereka. Cara lain yang sedang ditempuh mereka adalah mendatangkan peneliti-peneliti asing sebanyak mungkin ke Jepang, terutama untuk Post-Doc. Mereka juga menargetkan untuk membiayai sekitar 10.000 mahasiswa asing untuk diberi scholarship untuk belajar di Jepang dalam kurun lima tahun ini. Nah, dari contoh-contoh dapat kita lihat bahwa Jepang yang sudah sedemikian maju (dan sekarang masih merupakan negara terkaya ketiga di dunia setelah Swiss dan Luxemburg) masih sadar akan ketinggalan mereka.
Filed under: Pendidikan
Read Full 0 your comment
 

©  3 Columns Newspaper Copyright by Zulfajar's Blog | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks Kembali Ke Atas